SEKILAS INFO
: - Senin, 12-05-2025
  • 3 tahun yang lalu / Visi  SMP Negeri 3 Pakem adalah Unggul dalam prestasi, berakhlak mulia, berwawasan lingkungan hidup, dan berdaya saing global. 
HARI PRAMUKA 2021

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

Awal Organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912 yang kemudian berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916, di tahun yang sma Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu diantaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Melihat semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda mengguakan istilah Padvinder. Oleh karena itu K.H Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia. Pada 23 Mei 1928 muncul PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS. Setelah kemerdekaan lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945. Dalam perjalanan sejarahnya organisasi kepanduan yang jumlahnya ratusan dibagi menjadi beberapa federasi, menyadari adanya kelemahan dari beberapa federasi tersebut maka dibentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia), namun juga terkendala karena kurangnya kekompakan antara anggota yang tergabung didalamnya.

Pada 1960 pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia, sebagai tindak lanjut upaya tersebut pada 9 Maret 1961 Preseiden Soekarno mngumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan indonesia, presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan haruslah diganti dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu dengah nama Pramuka. Dalam kesempatan ini juga Presiden membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang tediri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Sri Sultan Hamengkubuwono IX menerima panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961
(Foto: Koleksi Museum Sumpah Pemuda)

Buah hasil kerja panitia tersebut yaitu dikeluarkannya lampiran keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang gerakan Pramuka, maka peristiwa ini disebut sebagai Hari permulaan Tahun kerja. Pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan orgnaisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh. Ditandai dengan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka dihadiri oleh ribuan anggota pramuka unuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada Masyarakat, maka peristiwa ini dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati.

LAMBANG PRAMUKA

  1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
  2. Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
  3. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
  4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
  5. Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
  6. Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.

BAPAK PRAMUKA INDONESIA 

Bapak Pramuka Indonesia pertama adalah Sri Sultan Hamengkubuwana IX atau Gusti Raden Mas Dorodjatun. Sejak usia muda, dirinya telah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan, yang merupakan cikal bakal Pramuka di Indonesia.

Menjelang tahun 1960-an, Hamengkubuwana IX telah menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan). Pada tahun 1961, ketika berbagai organisasi kepanduan di Indonesia berusaha disatukan dalam satu wadah, Sri Sultan Hamengkubuwana IX memiliki peran penting di dalamnya.

 

BAPAK PRAMUKA DUNIA 

Gerakan Kepanduan atau Scouting yang di Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Pramuka dikembangkan oleh salah seorang anggota angkatan darat Inggris, Lord Robert Baden Powell of Gilwell atau dikenal dengan Lord Baden Powell. Ia melihat masalah sosial di negaranya yang banyak disebabkan oleh remaja. Karena itu ia ingin menemukan cara bagaimana membina kaum muda di Inggris ini tidak lagi terlibat dalam kekerasan dan tindakan kejahatan.

Baden Powell pun mengajak sebanyak 21 orang remaja berkemah ke pulau Brownsea selama delapan hari pada 1907. Di sana ia menerapkan scouting secara intensif dan menuliskan keberhasilannya sebelum dan sesudah melakukan perkemahan tersebut. Tulisan tersebut diberi judul Scouting for Boy yang sampai saat ini masih digunakan sebagai buku kepanduan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Berkat bukunya, yang dituliskan berdasarkan pengalamannya menerapkan scouting, Lord Baden Powell dianggap sebagai bapak kepanduan atau bapak Pramuka. Pengalamannya dijadikan dasar pembinaan remaja di Inggris, yang di kemudian pembinaan tersebut disebut dengan kepanduan. Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal saat Stephenson masih kecil.

Karena itu sejak kecil, Baden Powell mendapatkan binaan watak dari ibunya. Baden Powell juga mendapatkan latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga, serta oleh fisik lainnya dari sang kakak. Baden Powell disenangi oleh teman-temannya karena ia adalah sosok yang cerdas, gembira, lucu, senang musik, bersandiwara, olah raga, mengarang dan menggambar.

Semasa menjadi anggota angkatan darat Inggris, Baden Powell pernah membantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri di India dan berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung, kemampuannya melatih kepekaan indra tersebut juga ia ajarkan kepada Kimball O’Hara. Baden Powell juga memiliki pengalaman survival selama dikepung bangsa Boer di Mafering, Afrika Selatan selama 127 hari. Selain itu, ia juga pernah mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil manik kayu milik Raja Dinizulu.

Semua pengalamannya itu ditulisnya dalam sebuah buku berjudul Aids To Scouting yang menjadi buku panduan bagi Tentara Muda Inggris sebagai buku petunjuk untuk melaksanakan tugas penyelidikan dengan baik. Lalu kemudian ia diminta untuk mengajak 21 pemuda berkemah si pulau Browns Sea untuk melakukan Scouting selama 8 hari tersebut dan menuliskan buku Scouting for Boys sepulang dari sana pada 1907.

Untuk ikut meramaikan Hari Pramuka, para siswa dan guru ramai- ramai menggunakan twibbon: https://twb.nz/tunaskelap dan mempostingnya di social media.

 

Sumber :

Sejarah Pramuka Di Indonesia

https://www.hops.id/wah-bapak-pramuka-indonesia-pertama-ternyata-sultan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_Pramuka

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Data Sekolah

SMP Negeri 3 Pakem

NPSN : 20401093

Pojok, Harjobinangun
KEC. Pakem
KAB. Sleman
PROV. D.I Yogyakaera
KODE POS 55582
TELEPON (0274) 895682
FAX 0723-1234567
EMAIL smptigapakem@yahoo.co.id

Maps Sekolah